Menkop Protes: Produk Asing Gampang Masuk, Ekspor RI Sulit

Finance290 Views

Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kondisi pasar yang kini dinilai tidak seimbang. Dalam sebuah forum ekonomi, ia menyatakan bahwa produk asing dengan mudah memasuki pasar Indonesia, sementara produk lokal menghadapi berbagai hambatan ketika berusaha untuk mengekspor.

Tantangan Ekspor bagi Produk Lokal Dan Produk Asing

Teten menyoroti bahwa banyak produk dalam negeri yang telah memenuhi standar kualitas internasional, namun masih kesulitan dalam menembus pasar luar negeri. “Proses ekspor sering kali dibarengi dengan berbagai regulasi yang rumit dan biaya tinggi, sehingga produk kita kalah bersaing,” ungkap Teten. Hal ini tentu saja menghambat potensi produk lokal untuk berkembang di pasar global.

Regulasi yang Menyulitkan

Salah satu alasan yang diungkapkan Menkop adalah kompleksitas regulasi yang mengatur ekspor. Banyak pelaku usaha, terutama UMKM, mengeluhkan bahwa mereka harus memenuhi persyaratan yang rumit dan beragam sebelum bisa mengirimkan produk ke luar negeri. “Kita perlu mempermudah proses ini agar produk kita dapat lebih bersaing di pasar internasional,” tegas Teten.

Produk Asing Mendominasi Pasar

Di sisi lain, Teten juga mencatat bahwa produk asing, terutama dari negara-negara besar, dengan mudah menguasai pasar dalam negeri. “Banyak produk luar yang masuk dengan harga yang lebih kompetitif, sementara produk lokal harus berjuang untuk mendapatkan perhatian konsumen,” katanya. Ia meminta agar semua pihak berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik bagi produk lokal.

Solusi untuk Meningkatkan Ekspor

Menkop berpendapat bahwa pemerintah harus mengambil langkah strategis untuk membantu pelaku usaha lokal. Ini termasuk penyederhanaan regulasi, pelatihan bagi UMKM tentang cara menembus pasar ekspor, dan peningkatan promosi produk lokal di luar negeri. “Kami perlu menciptakan program-program yang tidak hanya mendukung produk lokal, tetapi juga meningkatkan daya saingnya,” tambah Teten.

Penutup

Pernyataan Teten Masduki menjadi panggilan untuk tindakan, mengingat pentingnya mendukung produk lokal dalam menghadapi kompetisi global. Jika tidak ada perubahan dalam kebijakan dan regulasi yang mengatur ekspor. Indonesia berisiko kehilangan potensi besar dari sektor UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Keseimbangan antara memudahkan akses produk asing dan memberikan dukungan kepada produk lokal harus menjadi prioritas bagi pemerintah demi kemajuan ekonomi Indonesia.